Pengetahuan,
Keselamatan Dan Kebahagiaan
Manusia selalu berupaya
untuk berusaha dan bekerja, untuk memenuhi segala cita – citanya dengan tujuan
tertentu yang tidak lain adalah menjadi bahagia. Dengan demikian, setiap orang
tentunya menyadari bahwa tujuan akhir daripada hidup mereka adalah mencapai
kebahagiaan secara penuh. Artinya bahagia di dunia ini sekaligus bahagia di
dalam kehidupan setelah di dunia ini yang bersifat kekal atau abadi.
Persoalanya adalah manusia menyadari betul atas tujuan akhir kebahagiaan yang
diidamkan itu, namun mereka buta untuk berupaya dan bekerja untuk tercapainya
kebahagiaan bagi hidup mereka. Cenderung kebahagiaan itu sendiri dipahami
sebagai sesuatu yang hampir sama maknanya denga kesenangan. Padahal keduanya
berbeda tingkatan secara moral, sehingga pemahaman antara kebahagiaan dan
kesenangan itu menjadi absurd.
Berdasarkan penjelasan
di atas, secara singkat dapat kita pahami bahwa manusia berupaya dan bekerja
untuk mencapai bahagia dalam kehidupannya, akan tetapi mereka cenderung salah
menafsirkan makna kebahagiaan dalam hidup mereka. Artinya kebahagiaan bukan
semata karena kita kaya dan memiliki kuasa untuk bertindak, namun kebahagiaan
itu merupakan sebuah kondisi jasmani dan rohani yang penuh. Sekalipun seseorang
mengalami nasib kekurangan bahkan miskin, namun ia bisa mengatakan ‘bahwa aku
bahagia meski aku miskin’. Sebaliknya orang yang berlimpah harta dan memiliki
kuasa bahkan pengaruh, bisa saja mengatakan merasa tidak bahagia, tidak tenang
penuh kekhawatiran. Maka kebahagiaan bukan bukan masalah kaya – miskin, punya
atau tidak punya, menjadi atau tidak menjadi,berkuasa atau tidak berkuasa,
namun lebih pada kondisi seseorang untuk bisa menikmati dinamika hidup dengan
rasa syukur.
Menggapai
kebahagiaan
Tentu memang kebahagiaan
tidak lebih mudah untuk kita gapai jika tiada kesadaran, kemauan dan memiliki
sarana yang tepat untuk menggapainya. Kesadaran itu ialah pemahaman tentang
kebahagiaan secara tepat, dimana bahwa kebahagiaan tidak berarti sama dengan
kesenangan. Berikutnya adalah kemauan untuk mau berjuang menggapai kemerdekaan
itu, sebab segala sesuatu perlu diperjuangkan. Yang terakhir berkaitan dengan
sarana, dimana bahwa segala sesutau yang ada di dunia ini dan segala yang boleh
kita miliki di kehidupan ini merupakan sarana untuk mencapai kebahagiaan secara
penuh. Kondisi kaya dan miskin, merupakan sarana untuk kita merancang
kebahagiaan bagi kita sendiri. Maka jelas kebahagiaan adalah sesuatu yang mesti
kita create bukan yang bersifat given.
Dengan demikian hal
utama yang harus di penuhi dalam rangka mengusahakan kebahagiaan adalah sebuah
pemahaman yang benar. Pemahaman yang benar berarti memiliki pengetahuan yang
benar akan segala sesuatu. Contoh: ada sebuah bolpen. Bolpen itu bisa saja
digunakan untuk menusuk daging, mencungkil sesuatu, mencelakakan orang, namun
pemahaman yang benar adalah bolpen merupakan alat yang diciptakan untuk menulis
bukan untuk yang lainya. Tapi bisa saja digunakan untuk hal – hal lain yang
tidak sesuai dengan hakikat bolpen sebagai alat menulis. Dalam hal ini maka
terang budi setiap individu sangat mempengaruhi. Maka untuk memperoleh
pengetahuan yang benar akan sangat mustahil apabila tanpa dibarengi dengan
pengolahan budi/ nurani secara sadar.
Setelah kita tahu bahwa
bolpen itu merupakan alat untuk menulis dan dengan terang budi kita gunakan
bolpen itu sesuai dengan hakikatnya, maka tiada mustahil kita akan memperoleh
keselamatan dengan adanya bolpen. Keselamatan macam apa itu? Dengan bolpen kita
dapat lebih efektif dan efisien untuk menulis dibanding harus menulis
menggunakan sabak dan kapur. Maka segala kemudahan itu merupakan rahmat
keselamatan bagi kita. Namun sebaliknya jika kita tidak mampu
mengoperasionalkan bolpen itu secara tepat dengan pertimbangan akal yang sehat,
akan mengakibatkan celaka daripada keselamatan. Misal saja, seorang anak
menggunakan bolpen itu untuk menusuk temanya sehingga ia kesakitan. Maka ia
akan mendapatkan masalah dalam relasi dengan temannya itu. Masalah inilah yang
membuat kita akan jauh dari keselamatan, terhindar dari masalah, perasaan
tenang dan damai.
Dengan berpengetahuan
yang benar, maka keselamatan akan dapat kita rasakan. Dengan adanya keselamatan
maka kita akan beroleh kebahagiaan yang kita harapkan.
Sukorejo, 8 Oktober
2016
FX. Hengki Parahate
No comments:
Post a Comment