Laju berkabar angin menghembus asa
Bersahutan malam bergeming mengurai cahaya gemintang
nan redup tiada pesona
Mencuat bagaikan menara duka menjulang
Menawan jiwa yang malang merintih
Pohon bambu pun bertingkah
Berdecit membisik dan memperolok dalam nyanyian
angin kehampaan
Menuntun dalam untaian nada jiwa berseteru
Golak bergejolaklah
Menderu laksana selaksa ombak bergemuruh
Memecah dinding – dinding jiwa bisu nan sepi
Terhempas butir – butir pasir kekosongan
Tenang – tenanglah engkau disana jiwaku
Menyusuri lorong kekosongan nan sepi
Berenang dalam samudera duka dan keputusasaan
Sebab tiada tempat kesia – siaan
Selasa, 26 Juli 2016
FX. Hengki Parahate
No comments:
Post a Comment