Bagian I
Merdeka
Menentukan Nasib
Setiap
orang berhak menentukan nasibnya masing – masing. Itulah merdeka. Siapapun
tidak memiliki legitimasi untuk menghakimi nasib masa depannya. Ya, hidup
sesungguhnya adalah seni memilih dan aku setuju akan hal itu. Memilih dari
sekian banyak pilihan jalan untuk meraih bayangan masa depan yang telah
ditetapkan. Dan sangat manusiawi kita menggunakan rasionalitas kita untuk menimbang
setiap resiko, peluang dan keuntungan dari setiap pilihan yang ada. Hanya saja
terkadang rasionalitas kita terlalu menitik beratkan pada rasionalitas piker saja
dan mengesampingkan rasionalitas nurani. Jangan sampai mengambil keputusan
dalam ketidaktenangan dan kejernihan hati. Fatal akibatnya, hidup dalam sesal.
Rasionalitas
nurani, sesungguhnya cerminan kerinduan jiwa akan kebutuhannya untuk merasa
damai dan tidak bergejolak secara labil. Sebab disinilah kemerdekaan itu berada,
dimana hati merasa tenang dan damai dalam kondisi seperti apapun yang muncul
sebagai resiko atas pilihan yang kita ambil. Tiada rasa sesal, khawatir dan
tenang. Itulah merdeka.
Masalahnya
sejauhmana kita melibatkan rasionalitas nurani kita dalam dinamika hidup kita
selama ini? Selama merenung…
Catatan
permenungan : Hengki P., Kamis, 1 Oktober 2020
No comments:
Post a Comment