Friday, 2 October 2020

NARASI PERGUMULAN

 

Bagian I

Merdeka Menentukan Nasib

Setiap orang berhak menentukan nasibnya masing – masing. Itulah merdeka. Siapapun tidak memiliki legitimasi untuk menghakimi nasib masa depannya. Ya, hidup sesungguhnya adalah seni memilih dan aku setuju akan hal itu. Memilih dari sekian banyak pilihan jalan untuk meraih bayangan masa depan yang telah ditetapkan. Dan sangat manusiawi kita menggunakan rasionalitas kita untuk menimbang setiap resiko, peluang dan keuntungan dari setiap pilihan yang ada. Hanya saja terkadang rasionalitas kita terlalu menitik beratkan pada rasionalitas piker saja dan mengesampingkan rasionalitas nurani. Jangan sampai mengambil keputusan dalam ketidaktenangan dan kejernihan hati. Fatal akibatnya, hidup dalam sesal.

Rasionalitas nurani, sesungguhnya cerminan kerinduan jiwa akan kebutuhannya untuk merasa damai dan tidak bergejolak secara labil. Sebab disinilah kemerdekaan itu berada, dimana hati merasa tenang dan damai dalam kondisi seperti apapun yang muncul sebagai resiko atas pilihan yang kita ambil. Tiada rasa sesal, khawatir dan tenang. Itulah merdeka.

Masalahnya sejauhmana kita melibatkan rasionalitas nurani kita dalam dinamika hidup kita selama ini? Selama merenung…

 

Catatan permenungan : Hengki P., Kamis, 1 Oktober 2020

 

No comments:

Post a Comment