Thursday, 23 March 2017

Hari Besar dan Internasional

Hari Besar dan Internasional

Berikut ini disajikan Daftar Lengkap Hari Besar Nasional dan Internasional Terpenting yang harus diketahui.
BULAN JANUARI
01 Januari ~ Tahun Baru Masehi
01 Januari ~ Hari Perdamaian Dunia
03 Januari ~ Hari Departemen Agama
05 Januari ~ Hari Korps Wanita Angkatan Laut (KOWAL)
05 Januari ~ Hari Ulang Tahun Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
10 Januari ~ Hari Lingkungan Hidup Indonesia
10 Januari ~ Hari Tritura
10 Januari ~ Hari Ulang Tahun Partai Demokrasi Indonesia (PDI)
15 Januari ~ Hari Peristiwa Laut dan Samudera
25 Januari ~ Hari Gizi dan Makanan
25 Januari ~ Hari Kusta Internasional
31 Januari ~ Hari Lahir Nahdlatul Ulama (NU)
BULAN FEBRUARI
02 Februari ~ Hari Lahan Basah Sedunia (Konvensi Ramsar)
05 Februari ~ Peristiwa Kapal Tujuh Provinsi (Zeven Provincien)
09 Februari ~ Hari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI)
09 Februari ~ Hari Kavaleri
13 Februari ~ Hari Persatuan Farmasi Indonesia
14 Februari ~ Hari Valentine
14 Februari ~ Hari Peringatan Pembela Tanah Air (PETA)
19 Februari ~ Hari KOHANUDNAS
20 Februari ~ Hari Pekerja Nasional
21 Februari ~ Hari Bahasa Ibu Internasional
22 Februari ~ Hari Istiqlal
23 Februari ~ Hari Rotary Club
28 Februari ~ Hari Gizi Nasional Indonesia
BULAN MARET
01 Maret ~ Hari Kehakiman Nasional
01 Maret ~ Peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949
06 Maret ~ Hari Konvensi CITES (Perdagangan Satwa Liar)
06 Maret ~ Hari Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad)
08 Maret ~ Hari Wanita/Perempuan Internasional
09 Maret ~ Hari Musik Nasional
10 Maret ~ Hari Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI)
11 Maret ~ Hari Surat Perintah 11 Maret (SUPERSEMAR)
18 Maret ~ Hari Arsitektur Indonesia
20 Maret ~ Hari Kehutanan Sedunia
21 Maret ~ Hari Sindrom Down
22 Maret ~ Hari Air Internasional
23 Maret ~ Hari Meteorologi Sedunia
24 Maret ~ Hari Peringatan Bandung Lautan Api
24 Maret ~ Hari Tuberkulosis Sedunia
27 Maret ~ Hari Women International Club (WIC)
29 Maret ~ Hari Filateli Indonesia
30 Maret ~ Hari Film Indonesia
BULAN APRIL
01 April ~ Hari Bank Dunia
06 April ~ Hari Nelayan Indonesia
07 April ~ Hari Kesehatan Sedunia
09 April ~ Hari Tentara Nasional Indonesia (TNI AU)
15 April ~ Hari Zeni
16 April ~ Hari Komando Pasukan Khusus (Kopassus)
18 April ~ Hari Peringatan Konferensi Asia-Afrika di Bandung
19 April ~ Hari Pertahanan Sipil (HANSIP)
21 April ~ Hari Kartini
22 April ~ Hari Bumi/Earth Day/KTT Bumi
23 April ~ Hari Buku Sedunia
24 April ~ Hari Angkutan Nasional
24 April ~ Hari Solidaritas Asia-Afrika
27 April ~ Hari Lembaga Pemasyarakatan Indonesia
BULAN MEI
01 Mei ~ Hari Buruh Sedunia
01 Mei ~ Hari Peringatan Pembebasan Irian Barat
02 Mei ~ Hari Pendidikan Nasional
03 Mei ~ Hari Surya
05 Mei ~ Hari Lembaga Sosial Desa (LSD)
08 Mei ~ Hari Palang Merah Internasional
10 Mei ~ Hari Lupus Dunia
11 Mei ~ Hari POM – TNI
15 Mei ~ Hari Korps Resimen Mahadjaya/Jayakarta (Menwa Jayakarta)
17 Mei ~ Hari Buku Nasional
19 Mei ~ Hari Korps Cacat Veteran Indonesia
20 Mei ~ Hari Kebangkitan Nasional
21 Mei ~ Hari Peringatan Reformasi
29 Mei ~ Hari Lanjut Usia Nasional
31 Mei ~ Hari Anti Tembakau Internasional
BULAN JUNI
01 Juni ~ Hari Lahirnya Pancasila
01 Juni ~ Hari Susu Nusantara
03 Juni ~ Hari Pasar Modal Indonesia
05 Juni ~ Hari Lingkungan Hidup Sedunia
15 Juni ~ Hari Demam berdarah Dengue ASEAN
17 Juni ~ Hari Dermaga
21 Juni ~ Hari Krida Pertanian
21 Juni ~ Hari Skateboard Sedunia
22 Juni ~ Hari Ulang Tahun Kota Jakarta
24 Juni ~ Hari Bidan Indonesia
26 Juni ~ Hari Anti Narkoba Sedunia
29 Juni ~ Hari Keluarga Berencana Nasional
BULAN JULI
01 Juli ~ Hari Bhayangkara
05 Juli ~ Hari Bank Indonesia
09 Juli ~ Hari Peluncuran Satelit Palapa
12 Juli ~ Hari Koperasi Indonesia
15 Juli ~ Hari PT. Askes (Persero)
22 Juli ~ Hari Kejaksaan
23 Juli ~ Hari Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI)
23 Juli ~ Hari Anak Nasional
29 Juli ~ Hari Bhakti TNI Angkatan Udara
31 Juli ~ Hari Lahir Korps Pelajar Islam Indonesia (PII) Wati
BULAN AGUSTUS
05 Agustus ~ Hari Dharma Wanita Nasional
08 Agustus ~ Hari Ulang Tahun ASEAN
10 Agustus ~ Hari Veteran Nasional
12 Agustus ~ Hari Wanita TNI Angkatan Udara (Wara)
12 Agustus ~ Hari Remaja Internasional
13 Agustus ~ Hari Peringatan Pangkalan Brandan Lautan Api
14 Agustus ~ Hari Pramuka (Praja Muda Karana)
17 Agustus ~ Hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
18 Agustus ~ Hari Konstitusi Republik Indonesia
19 Agustus ~ Hari Departemen Luar Negeri Indonesia
21 Agustus ~ Hari Maritim Nasional
24 Agustus ~ Hari Televisi Republik Indonesia (TVRI)
24 Agustus ~ Hari Anak Jakarta Membaca
BULAN SEPTEMBER
01 September ~ Hari Polisi Wanita (POLWAN)
04 September ~ Hari Pelanggan Nasional
08 September ~ Hari Aksara Internasional
08 September ~ Hari Pamong Praja
09 September ~ Hari Olah Raga Nasional
09 September ~ Hari Ulang Tahun Partai Demokrat
11 September ~ Hari Radio Republik Indonesia (RRI)
14 September ~ Hari Kunjung Perpustakaan
17 September ~ Hari Perhubungan Nasional
17 September ~ Hari Palang Merah Indonesia (PMI)
21 September ~ Hari Perdamaian Internasional
24 September ~ Hari Agraria Nasional/Hari Tani
26 September ~ Hari Statistik
27 September ~ Hari Pos Telekomunikasi Telegraf (PTT)
28 September ~ Hari Kereta Api
29 September ~ Hari Sarjana Indonesia
30 September ~ Hari Peringatan Pemberontakan G30S/PKI
BULAN OKTOBER
01 Oktober ~ Hari Kesaktian Pancasila
02 Oktober ~ Hari Batik Sedunia
02 Oktober ~ Susu Nasional
03 Oktober ~ Hari Arsitektur Dunia-World Architecture Day UIA
05 Oktober ~ Hari Tentara Nasional Indonesia (TNI)
08 Oktober ~ Hari Tata Ruang Nasional
09 Oktober ~ Hari Surat Menyurat Internasional
10 Oktober ~ Hari Kesehatan Jiwa Sedunia
14 Oktober ~ Hari Penglihatan Sedunia
15 Oktober ~ Hari Hak Asasi Binatang
16 Oktober ~ Hari Pangan Sedunia
16 Oktober ~ Hari Parlemen Indonesia
17 Oktober ~ Hari Pengentasan Kemiskinan Internasional
20 Oktober ~ Hari Ulang Tahun Golongan Karya
24 Oktober ~ Hari Dokter Indonesia
24 Oktober ~ Hari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
27 Oktober ~ Hari Listrik Nasional
27 Oktober ~ Hari Penerbangan Nasional
28 Oktober ~ Hari Sumpah Pemuda
29 Oktober ~ Hari Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI)
30 Oktober ~ Hari Keuangan
BULAN NOVEMBER
03 November ~ Hari Kerohanian
10 November ~ Hari Ganefo
10 November ~ Hari Pahlawan
12 November ~ Hari Kesehatan Nasional
14 November ~ Hari Brigade Mobil (BRIMOB)
14 November ~ Hari Diabetes Sedunia
16 November ~ Hari Konferensi Warisan Sedunia
20 Nopember ~ Hari Anak Sedunia
21 November ~ Hari Pohon
22 November ~ Hari Perhubungan Darat
25 November ~ Hari Guru/HUT PGRI
BULAN DESEMBER
01 Desember ~ Hari AIDS Sedunia
02 Desember ~ Hari Konvensi Ikan Paus
03 Desember ~ Hari Penyandang Cacat Internasional
04 Desember ~ Hari Artileri
09 Desember ~ Hari Armada Republik Indonesia
09 Desember ~ Hari Pemberantasan Korupsi Sedunia
10 Desember ~ Hari Hak Asasi Manusia
12 Desember ~ Hari Transmigrasi
13 Desember ~ Hari Kesatuan Nasional
15 Desember ~ Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional
15 Desember ~ Hari Infa
Downloadntri
19 Desember ~ Hari Bela Negara
19 Desember ~ Hari Trikora
20 Desember ~ Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional
22 Desember ~ Hari Korps Wanita Angkatan Darat (KOWAD)
22 Desember ~ Hari Sosial
22 Desember ~ Hari Ibu
25 Desember ~ Hari Natal
29 Desember ~ Hari Keanekaragaman Hayati
29 Desember ~ HUT Koperasi Pegawai Perpustakaan Nasional (KOPTANAS)
Keterangan:
Teks yang berwarna hitam merupakan Hari Besar Nasional
Teks yang berwarna biru merupakan Hari Besar Internasional
Hari-hari besar keagamaan yang biasanya diperingati setiap tahun adalah :
Idul Adha (Islam)
Tahun Baru Hijriyah dan Hari Santri (kalender Islam dan Jawa)
Tahun Baru Imlek (kalender Tionghoa)
Nyepi (Hindu)
Maulid Nabi Muhammad SAW (Islam)
Jumat Agung (Kristen)
Waisak (Buddha)
Kenaikan Yesus Kristus (Kristen)
Isra dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW (Islam)
Idul Fitri (Islam) Hari Raya Natal (Kristen)
Demikianlah, semoga bermanfaat.
Sumber: http://jamarisonline.blogspot.com/2012/06/daftar-lengkap-hari-besar-nasional-dan.html




Soal IPAKelas V "Adaptasi"

Latihan Soal IPA Kelas V, Materi : Adaptasi
Tahun Pelajaran 2015/2016

I. ISIAN SINGKAT
1.      Penyesuaian diri mahkluk hidup terhadap lingkungan disebut ….
2.      Mahkluk hidup melakukan penyesuaian diri terhadap lingkungannya bertujuan untuk ….
3.      Jenis adaptasi mahkluk hidup dibedakan menjadi ….
4.      Penyesuaian fungsi organ tubuh mahkluk hidup terhadap lingkungannya disebut ….
5.      Penyesuaian tingkah laku mahkluk hidup terhadap ligkungannya disebut …
6.      Penyesuaian bentuk tubuh mahkluk hidup terhadap lingkungannya disebut …
7.      Bentuk paruh pada itik adalah ….
8.      Bentuk paruh burung pipit adalah …
9.      Bentuk paruh burung pelikan adalah …
10.  Bentuk paruh burung kolibri adalah …
11.  Bentuk kaki burung ppit adalah langsing berfungsi untuk …
12.  Bentuk kaki itik dan burung pelikan berselaput berfungsi untuk …
13.  Ketika berenang bulu bebek tidak basah karena …
14.  Untuk menangkap mangsa katak memiliki ….
15.  Fungsi bulu mata yang panjang pada unta adalah …
16.  Alat penghisap nektar yang dimilki kupu – kupu disebut ….
17.  Jangkrik memiliki bentuk mulut ….dan ….
18.  Nyamuk memiliki jenis mulut …..dan …..
19.  Lalat dan lebah memiliki mulut jenis ….
20.  Untuk melindunngi diri dari musuh ayam memiliki ….
21.  Untuk melindungi diri dari musuh banteng dan sapi memiliki …
22.  Untuk melindungi  diri dari musuh cacing memiliki …
23.  Agar terhindar dari musuh pohon mahoni memiliki ….
24.  Agar terhindar dari musuh belimbing wuluh memiliki …
25.  Untuk melindungi diri dari musush rebung memiliki …
26.  Untuk perlindungan salak memiliki ….
27.  Tumbuhan pemakan serangga disebut ….
28.  Saat kemarau pohon randu dan jati akan ….
29.  Perbedaan bentuk mulut hewan terjadi karena …
30.  Cara adaptasi tanaman di daerah gurun adalah …

II. URAIAN
1.      Jelaskan 3 bentuk penyesuaian diri mahkluk hidup  terhadap lingkungannya!
2.      Sebutkan 3 tujuan dari adaptasi mahkluk hidup!
3.      Bagaimana tumbuhan kaktus menyesuaikan diri di daerah padang pasir?
4.      Apa yang dilakukan anjing saat merasa kepanasan?
5.      Sebutkan jenis - jenis mulut serangga!
6.      Sebutkan ciri – ciri fisik pohon teratai beserta fungsinya!
7.      Bagaimana pohon randu dan mahoni menyesuaikan diri saat kemarau?
8.      Bagaimana rumpu menyesuaikan diri di darat?
9.       Sebutkan 4 keguanaan kaki yang dimilki oleh burung!
10.  Tuliskan arti dari istilah – istiah  berikut ini :
a. mimikri                                f. habitat
b. autotomi                             
c. kamuflase
d. nektar
e. insektivora


Soal IPA Kelas V Organ Tubuh Mahkluk Hidup

Soal Ulangan IPA Kelas V
Tahun Pelajaran 2015/2016
Sabtu, 28 November 2015
I. ISIAN SINGKAT
1.      Organ utama pernafasan pada manusia adalah ….
2.      Organ – organ pencernaan pada manusia adalah ….
3.      Organ utama peredaran darah pada manusia adalah ….
4.      Organ – organ pernafasan pada manusia yaitu …
5.      Serangga bernafas menggunakan …
6.      Percabangan dari batang tenggorokan disebut …
7.      Pembuluh yang membawa darah keluara dari jantung disebut …
8.      Tempat pertukaran gas O2 dan CO2 di paru – paru yaitu …
9.      Selaput pembungkus paru – paru disebut ….
10.  Selaput pembungkus jantung disebut ….
11.  Jantung terdiri dari …. bagian.
12.  Cacing bernafas melalui …
13.  Lubang tempat keluar masuknya udara pada trakea disebut ….
14.  Tumbuhan bernafas melalui ……… dan ………
15.  Lubang pernafasan pada tumbuhan yang terdapat pada batang disebut ….
16.  Lubang pernafasan pada tumbuhan yang terdapat pada daun disebut ….
17.  Ikan bernafas dengan menggunakan …..
18.  Ikan yang hidup dii air yang berlumpur maka ikan dibantu bernafas dengan ….
19.  Ikan dapat mengetahui tingkat tekanan air karena memiliki …..
20.  Burung dapat terbang lama di udara karena memiliki ….
21.  Kecebong bernafas dengan menggunakan …..
22.  Katak bernafas dengan menggunakan ….
23.  Udara yang masuk kedalam hidung akan disaring oleh ….
24.  Udara dalam hidung akan dilembabkan oleh ….
25.  Pernafasan dengan menggunakan pergerakan tulang rusuk disebut pernafasan ….
26.  Pernafasan dengan menggunakan otot perut disebut …
27.  Pernafasan dengan menggunakan otot diafragma disebut ….
28.  Bronchitis merupakan penyakit pernafasan akibat virus yang menyerang ….
29.  Tuberclolusis (TBC) adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang menyerang …
30.  Protein yang berasal dari tumbuhan disebut ….
31.  Penyakit akibat terlalu banyaknya sel darah putih disebut ….
32.  Penyakit peradangan pada usus disebut …
33.  Proses pecernaan yang dibantu oleh enzim tubuh disebut …
34.  Pembuluh darah yang mengalirkan darah kotor dari seluruh tubuh ke jantung disebut …
35.  Pancreas menghasilkan 3 enzim yang membantu proses pencernaan yaitu …
36.  Di dalam lambung terjadi proses pencernaan kimiawi yang dibantu oleh enzim (3)….
37.  Enzim yang berfungsi untuk membunuh kuman penyakit yang terbawa masuk dalam makanan adalah …
38.  Bakteri pembusuk sisa – sisa metabolisme di dalam usus besar adalah …
39.  Enzyme lactase, maltase dan sukrase berfungsi untuk ….
40.  Denyut jantung orang dewasa yang normal adalah ………… setiap menit.
II. Uraian
1.      Sebut dan jelaskan bagian – bagian darah!
2.      Mengapa cacing tidak tahan panas?
3.      Gambarkan bagan proses pencernaan pada manusia!
4.      Sebutkan 4 bagian jantung!
5.      Jelaskan apa yang dimaksud dengan peredaran darah besar dan peredaran darah kecil!
6.      Sebutkan zat – zat yang dibutuhkan oleh tubuh beserta fungsinya!
7.      Jelaskan apa yang dimaksud dengan hipertensi!
8.      Sebutkan 5 fungsi darah!
9.      Apa yang dimaksud dengan gerak peristaltik?
10.  Apa fungsi gigi geraham?
Sukorejo, 21 November 2015


Soal IPA Kelas V Pembuatan Makanan Tumbuhan Hijau

Latihan IPA Kelas V, Materi : pembuatan makanan tumbuhan hijau


I. ISIAN SINGKAT
1.      Zat hijau daun disebut juga ….
2.      Tumbuhan hijau dapat membuat makanannya sendiri sehingga disebut ….
3.      Bagian tanaman yang berfungsi untuk mengambil air dan mineral dari dalam tanah adalah ….
4.      Hasil dari proses fotosintesis adalah zat ….
5.      Tumbuhan hijau merupakan sumber makanan bagi mahkluk hidup lainya maka disebut ...
6.      Energi yang diperlukan dalam fotosintesis diperoleh dari …
7.      Tempat berlangsungnya fotosintesis pada tumbuhan adalah ….
8.      Zat air dan mineral diserap oleh akar lalu diangkut menuju daun oleh ….
9.      Hasil fotosintesis diedarkan ke seluruh bagian tubuh tumbuhan melalui …
10.  Hasil dari fotosintesis tumbuhan hijau berupa ….dan …..
11.  Padi menyimpan cadangan makananya pada …
12.  Wortel menyimpan cadangan makananya pada …
13.  Tumbuhan sagu dan tebu menyimpan cadangan makanannya pada …
14.  Durian dan pisan menyimpan cadangan makanannya pada ….
15.  Tanaman jamur tidak dapat membuat makanannya sendiri karena ….
16.  Tumbuhan yang hidup menempel dan menggantungkan hidupnya pada tumbuhan lain disebut …
17.  Tahu, tempe dan kecap terbuat dari biji ….
18.  Hasil respirasi pada tumbuhan adalah ….
19.  Cahaya matahari diperlukan oleh klorofil untuk mengubah air dan karbondioksida menjadi …….dan ………..
20.  Kecambah dan rebung merupakan bagian tanaman yang dimanfaatkan bagian ….
21.  Pori – pori daun yang berfungsi sebagai jalan keluar masuknya udara adalah …
22.  Tanaman lidah buaya menyimpan cadangan makananya pada ….
23.  Fotosintesis pada tumbuhan terjadi pada waktu …
24.  Bulu akar berfungsi untuk …
25.  Semua mahkluk hidup memerlukan makanan untuk ….

II. URAIAN
1.      Apa yang dimaksud dengan fotosintesis?
2.      Tuliskan reaksi fotosintesis!
3.      Bagaimana tumbuhan hijau mengedarkan hasil fotosintesis yang berupa karbohidrat dan oksigen?
4.      Mengapa tumbuhan hijau dapat membuat makanannya sendiri?
5.      Factor – faktor apa saja yang diperlukan tumbuhan untuk berfotosintesis?
6.      Sebutkan bagian – bagian mana saja tumbuhan menyimpan cadangan makananya, dan berikan masing – masing contohnya!
7.      Sebutkan bagian – bagian tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan, berikanlah contohnya!
8.      Apa yang dimaksud dengan autotrof?
9.      Apa yang dimaksud dengan vitamin?
10.  Mengapa manusia dan hewan sangat bergantung pada tumbuhan?


Sukorejo, 21 November 2015

PPT Materi IPA Kelas V "Fotosintesis"

Download

Tuesday, 20 December 2016

Penjara Jiwa

Penjara Jiwa



Rindu rasanya hati ingin bernyanyi
Bersenandung seiring lantunan angin malam yang mendesau
Hingar bingar, nanar dan segala nestapa
Luruh dalam segala arah angin pembebasan
Kutawar segala kenyataan
Namun tiada harga yang sepadan di antara keduanya
Penat dan beban menjadi penghibur yang menawan hati
Biarlah ... biarlah semua ini terjadi
Sebab angin itu pasti akan datang kembali
Dalam kawanan badai pembebasan yang tiada terbendung
Bebaslah engkau dari penjara jiwa




Pageruyung, 22 Juli 2016
FX. Hengki Parahate



Pendidikan dan Korupsi

Pendidikan dan Korupsi
“Mendidik pikiran tanpa mendidik hati bukan pendidikan sama sekali” Aristoteles, Filsuf Yunani.
Sumber Gambar :https://www.flickr.com/photos/87913776@N00/4363265760

Dalam kepustakaan pendidikan, A. Coleman menyatakan bahwa fungsi pendidikan sebagai sarana pengembangan dan pertumbuhan ekonomi, sarana sosialisai nilai dan rekonstruksi sosial, serta sarana penyadaran dan pembangunan politik (A. Coleman, “Education and the Political Development”, Princeton, New Jersey, 1969). Maka pendidikan pada dasarnya merupakan aspek sentral yang akan menentukan wajah pembangunan bangsa dan negara dalam segala bidang. Sebab, pendidikan hakikatnya proses menggarap realitas masyarakat, sehingga terjadi refleksi dan aksi guna memperbaiki realitas masyarakat yang kurang manusiawi agar lebih manusiawi.
Menurut Budi Setiyono dalam Jurnal Politika, Vol. I, No. 1, April 2010 berjudul Korupsi, Transisi Demokrasi & Peran Organisasi Civil Society, secara umum, korupsi biasanya digambarkan sebagai perilaku yang melibatkan penyalahgunaan jabatan publik, atau sumber-sumber kekuasaan untuk kepentingan pribadi (Rose- Ackerman 1978; Moodie 1980; Andvig et al 2000: 11; Huther & Syah 2000: 1). Dalam spektrum ini, seperti Shah & Schacter (2004) berpendapat, korupsi bisa meliputi tiga jenis kategori luas: (a) „grand corruption‟, yaitu sejumlah kecil pejabat melakukan pencurian atau penyalahgunaan sejumlah besar sumber daya publik, (b) „state or „regulatory capture‟, yaitu kolusi yang dilakukan oleh lembaga publik dengan swasta untuk memperoleh keuntungan pribadi, dan (c) „bureaucratic or petty corruption‟, yaitu keterlibatan sejumlah besar pejabat publik dalam menyalahgunakan jabatan untuk mendapatkan sogokan kecil atau uang semir.
Berdasarkan pengertian – pengertian di atas, kita dapat memahami relasi yang kuat antara proses pendidikan dengan persoalan korupsi. Dalam hal ini, saya kira semua sepakat bahwa korupsi merupakan persoalan budaya bangsa yang sudah mengakar dan sangat sulit untuk diberantas meskipun sudah ada lembaga „ad hoc‟ Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beserta payung hukumnya. Namun nampaknya perilaku korupsi semakin marak dan berevolusi dan bentuk dan cara – cara yang semakin komplek. Di sisi lain, budaya korupsi yang sudah membudaya tersebut, menunjukan kegagalan proses pendidikan kita selama ini. Mengapa demikian? Jelas bahwa pendidikan sebagaimana diungkapkan di atas bermaksud untuk membentuk karakter/watak kepribadian bangsa yang manusiawi dan bermartabat. Artinya dalam pendidikan berusaha untuk membantu setiap pribadi memiliki watak keutamaan hidup yang bermartabat, salah satunya perilaku hidup jujur yang mengarah pada perilaku anti pada tindakan korupsi.
Melihat persoalan tersebut, pertanyaannya kemudian adalah masihkah budaya korupsi itu kita minimalisir dan pelan – pelan akan menjadi hilang? Kedua, cara apakah yang paling efektif untuk mewujudkannya?
Pendidikan sebagai sarana pembudayaan anti korupsi
Guna menjawab tantangan tersebut, menurut penulis sangat mungkin untuk secara perlahan menghilangkan budaya korupsi tersebut, dan caranya adalah dengan membangun kebiasaan atau habitus hidup anti korupsi. Semua ini dapat dilakukan melalui proses pendidikan baik secara formal dan informal (keluarga). Hal ini bukan tanpa alasan, sebab korupsi merupakan perilaku yang tidak manusiawi, tidak bermartabat, dan tidak beradab. Perilaku ini dapat kita hilangkan dengan dibantu memalui proses pendidikan yang tidak hanya mengolah pikiran tetapi juga hati. Pertanyaannya kemudian, sudahkah pendidikan kita juga mengolah hati?
Diakui atau tidak, sadar atau tidak sadar, sebagai insan pendidikan yang berkecimpung dalam proses pendidikan itu sendiri, kita melihat dan mengalami bahkan melakukan proses pendidikan yang lebih mengutamakan pikiran (akademik dan kognitif), tetapi kurang menekankan pada aspek afektifnya (mengolah hati). Hal ini terjadi karena tuntutan sistem kehidupan bangsa yang hanya memaknai dan membingkai pendidikan bergitu sempit pada aspek nilai. Sederhananya, orientasi pendidikan kita menitikberatkan pada nilai. Pemahaman ini terjadi karena perspektif yang salah, dimana pendidikan diharapkan mampu menciptakan lulusan yang terampil dan berpengetahuan pragmatis guna memenuhi kebutuhan pasar. Hal ini tak ubahnya dengan semangat pendidikan politik etis kolonial.
Berdasarkan hal tersebut, dalam pelaksanaan proses pendidikan kita akhirnya jauh dari menggarap dan mempertajam hati nurani sebagai timbangan manusia secara sadar untuk menilai dan mengambil keputusan mana yang benar dan mana yang salah. Karena orientasi pada nilai itulah, pengelolaan pendidikan kita lebih mengutamakan kompetisi daripada gotong royong, dan akibatnya perilaku dalam dunia pendidikan sarat dengan perilaku koruptif serta minim keteladanan hidup yang baik. Menurut Paul Suparno, SJ (Pendidikan Karakter Di Sekolah, PT. Kanisius, Yogyakarta, 2015), dalam dunia pendidikan korupsi muncul dalam tindakan menyontek, plagiat, penipuan laporan dalam akreditasi maupun sertifikasi, kebocoran soal – soal ujian, pengatrolan nilai ujian, ijazah palsu. Hal ini jelas menunjukan kepada kita, bagaimana carut marutnya pendidikan kita selama ini dan kita akan sangat sulit memahami dan mencari orang yang memang berkompeten dan yang tidak. Inilah realitasnya dan secara tidak sadar kita ikut melanggengkan sistem tersebut. Pertanyaannya adalah, masihkah pendidikan relevan dan signifikan untuk membangun habitus anti korupsi? Bagaimana modelnya?
Pendidikan karakter sebagai solusi
Dengan memperhatikan segala yang telah diuraikan di atas, dapat kita simpulkan bahwa dalam rangka membangun habitus anti korupsi, kita masih membutuhkan pendidikan sebagai sarana untuk mengobati penyakit budaya yang korupsi tersebut. Hanya saja diperlukan model pendidikan yang benar – benar mampu untuk mengobati penyakit tersebut, bukanya menjadi racun yang memperparah budaya hidup yang semakin koruptif. Maka, pendidikan karakter ditengarai mampu menjadi obat mujarab anti korupsi.
Sebagaimana dikutip dalam Paul Suparno,SJ (2015: 40 – 41), Kevin Ryan dan Thomas Lickona dalam bukunya Educating for Character menekankan 3 unsur penting dalam pendidikan karakter, yaitu unsur pengertian moral, perasaan moral dan tindakan moral. Pendidikan tersebut dapat dilakukan dengan cara pembiasaan pada hal – hal yang baik. Tugas pendidikan adalah membantu mengembangkan karakter yang sudah baik dan membantu menghilangkan karakter yang tidak baik dalam diri anak didik.
Driyarkara menekankan sebagai pribadi manusia kita tidak boleh hanya mengikuti bakat bawaan, tetapi harus berani mengembangkan dan mengubah bila tidak baik (2006: 488 – 494).
Berdasarkan hal tersebut, maka pendidikan karakter sangat cocok untuk membangun watak lulusannya yang tidak hanya cerdas secara intelektuil tetapi juga cerdas secara moril (hati). Hal ini semakin kuat didukung dengan cakupan secara teknis unsur – unsur pendidikan karakter yang bersumber pada pertimbangan moral (nilai). Dengan demikian, nilai moral tersebut tidak hanya menjadi ilmu pengetahuan semata, tetapi dapat terwujud dalam tindakan nyata, karena dalam pendidikan karakter siswa akan dilatih untuk merasionalisasi moral (alasan mengapa harus melakukan hal itu?), melakukan pertimbangan melalui suara hati/afeksi moral (kesadaran akan mana yang baik dan tidak baik), dan melakukan tindakan moral (kemampuan untuk mengaplikasikan keputusan dan perasaan moral ke tindakan konkret. Tentu hal ini tidak akan mudah untuk dilakukan, sebab dibutuhkan kesiapan dari semua „stakeholder‟ dalam dunia pendidikan, yaitu yayasan, guru dan karyawan, orang tua/keluarga, masyarakat dan siswa itu sendiri. Persoalannya kemudian, mau atau tidak, siap atau tidak kita sebagai pemangku kepentingan pendidikan ini mewujudkannya? Mau tidak untuk saling bekerja sama satu sama lain untuk mewujudkannya?
Misalnya dalam pendidikan kita mengharap pembentukan karakter budaya anti korupsi, maka kita perlu kita memberikan alasan moral kenapa korupsi itu tidak baik untuk dilakukan?, tindakan – tindakan mana yang termasuk koruptif dan tidak koruptif (afeksi moral), dan mau mempraktikan dalam kehidupan sehari – hari misal dalam keluarga. Tujuan pendidikan ini tentunya akan sulit dapat tercapai jika tiada kerjasama yang solid antar pemangku kepentingan. Bisa saja anak akan menjadi tertib, disiplin dan berperilaku jujur (tidak korupstif), namun bisa jadi berlawanan ketika berada di dalam keluarga yang tidak mendukung. Maka kuncinya adalah ada kemauan dan kerjasama dari para pemangku kepentingan untuk mau mewujudkan pendidikan karakter tersebut.
Kunci dari semua upaya ini adalah niat atau kemauan untuk berubah menjadi lebih baik (selaras dengan revolusi mental pemerintah). Berubah dari kebiasaan/habitus yang koruptif menjadi habitus yang anti koruptif, melalui sarana pendidikan dalam bentuk pembiasaan dan keteladanan yang menunjukan sikap anti korupsi baik di sekolah dan rumah. Hanya saja berani tidak kita sebagai isntitusi pendidikan untuk tidak mempraktikan perilaku korupsi sebagaimana dijelaskan pada awal – awal tulisan ini?
Sebagai penutup kita ingat perlu mengingat dan meresapkan kata – kata Balian, seorang ksatria di Kerajaan Yerusalem ketika ia menolak untuk menikahi Sybila adik Raja Yerusalem agar tetap terjadi perdamaian antara Nasrani dan kaum muslim pimpinan Sallahudin, yang berkata “ini kerajaan hati nurani, jika harus dibangun dengan cara – cara yang tidak benar, maka kerajaan ini tidak berarti apa – apa”. Ia katakan demikian karena jika ia menerima tawaran raja tersebut, Guy de Lusignan akan dieksekusi mati. Dari penggalan kisah perang salib tersebut, kita dapat menimba nilai – nilai luhur watak seorang ksatria untuk tetap mau berjuang mewujudkan "The Kingdom of Heaven‟ yang sesungguhnya dengan cara – cara yang pantas. Demikian halnya dengan kita yang hedak membangun habitus baru yang anti korupsi, sebagai individu maupun institusi pendidikan, kiranya mau untuk mewujudkannya dengan cara – cara yang benar pula (non-kontradiksi) dengan tujuan yang hendak kita capai. Sederhananya, jika kita ingin mengubah budaya koruptif menjadi anti koruptif, maka kita harus berani mewujudkannya dengan cara – cara yang tidak koruptif. Semoga.


FX. Hengki Parahate
SD Kanisius Sanjaya Sukorejo
(Tulisan ini dimuat dalam majalah Gema Kanisius Edisi Desember 2016)